Minimnya Pasokan Listrik, Problem Berat UN Online di Malut
Kepala Sekolah SMA Negeri I Ternate Ramli Kamaludin mengemukakan, hambatan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) atau lebih dikenal UN Online di Maluku Utara lantaran terbatasnya pasokan listrik sehingga voltasenya naik turun. Ketika diadakan simulasi beberapa waktu lalu dari 110 unit komputer, 8 komputer anjlok.
Demikian salah satu temuan Tim Komisi X DPR dipimpin anggota FPDI Perjuangan Isma Yatun melakukan kunjungan kerja ke Proviinsi Maluku Utara, di Ternate Senin (21/3).
Di Provinsi ini UN Tingkat SMA/SMK sederajat, UN akan dilaksanakan serentak pada taggal 4-10 April diikuti 14.910 siswa. Yang menarik, pada UN tahun ini untuk pertama kali menggunakan system Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) atau UN Online. Dari 333 SMA/SMK/MA sederajat di Malut, hanya 17 sekolah atau sebanyak 2.436 siswa yang menggunakan UN Online. Keluhan lain disamping gangguan listrik juga minimnya jumlah laboratorium. Khusus di kota Ternate, hanya ada 7 sekolah yang melaksanakan UN Online dan hanya satu sekolah swasta yaitu SMA Muhammadiyah.
Ketua Tim Kunker Isma Yatun menyatakan temuan ini bermanfaat, masukan ini jangan sampai merugikan masyarakat. Tim Komisi X yang terdiri Isma Yatun, Asdi Narang dan Sofyan Tan dari FPDI Perjuangan, Noor Achmad dari FPG, Venna Melinda dan Muslim (FPD), Nurhasan Zaidi (FPKS), SY Anas Thahir (FPP) dan Dadang Rusdiana (F Hanura) tampak antusias menyapa para siswa SMA Negeri I Ternate.
“ Bagaimana persiapan menghadapi UN? Tanya anggota Tim Kunker Muslim yang dijawab serempak siswa-siswi “ Siap Pak. “ Jangan takut, kenapa takut, justru yang justru harus hati-hati karena yang menentukan lulus adalah ujian sekolah,” tambah politisi Demokrat asal Aceh ini. Suasana yang sama juga dijumpai saat Tim Komisi X mengunjungi SMA Al-Khairat, mereka menyatakan kesiapannya menyambut UN.
Kepada para siswa-siswi, Isma Yatun berharap, dalam UN nanti berlangsung lancar, semoga anak-anaknya lulus 100 persen, guru-gurunya semangat, sehat dan selalu menjalankan tugasnya dengan baik. Yang membanggakan dari SMA Ternate ini ada yang diterima di ITB. “ Ini luar biasa sebab masuk ITB sangat berat, dari ratusan ribu hanya beberapa orang saja yang diterima,” pungkas Isma Yatun. (mp) foto:Mastur/mr.